Chrysippus: "Jangan Takut Akan Perubahan, Sebab Perubahan Adalah Bagian dari Alam Semesta yang Selalu Bergerak Maju"
- Cuplikan Layar
Jakarta, WISATA — Dalam kehidupan yang dinamis dan tak menentu, perubahan sering kali menjadi sumber kecemasan. Namun, filsuf Stoik kuno Chrysippus dari Soli mengajarkan pandangan yang berbeda: “Jangan takut akan perubahan, sebab perubahan adalah bagian dari alam semesta yang selalu bergerak maju.” Kutipan ini, yang berasal dari salah satu tokoh paling berpengaruh dalam pengembangan Stoikisme, menjadi panduan spiritual dan rasional yang sangat relevan bagi masyarakat modern.
Perubahan: Sifat Dasar dari Alam Semesta
Dalam pandangan Stoikisme, alam semesta diatur oleh logos—sebuah prinsip rasional dan alami yang menggerakkan segala sesuatu. Bagi Chrysippus, perubahan bukanlah anomali, melainkan hukum alam yang tak terelakkan. Semua yang hidup akan berubah: musim berganti, tubuh menua, peluang datang dan pergi. Ketakutan terhadap perubahan berarti melawan struktur terdalam dari realitas itu sendiri.
Dengan menerima bahwa alam semesta memang selalu bergerak, kita belajar untuk tidak melekat pada hal-hal yang bersifat sementara. Sebaliknya, kita diajak hidup selaras dengan arus kehidupan, bukan melawannya.
Ketakutan terhadap Perubahan: Sumber Derita yang Tak Perlu
Mengapa manusia takut berubah? Karena ketidakpastian. Perubahan membawa kita keluar dari zona nyaman dan memaksa kita menghadapi hal-hal yang belum diketahui. Namun, seperti yang dijelaskan Chrysippus, ketakutan ini muncul karena penilaian yang keliru. Kita mengira stabilitas adalah norma, padahal kenyataan justru sebaliknya.
Stoikisme mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati datang dari ketangguhan menghadapi perubahan, bukan dari keberhasilan mempertahankan keadaan. Ketika kita menerima bahwa perubahan adalah hal yang wajar, kita menjadi lebih adaptif, tenang, dan siap mengambil keputusan yang lebih baik.