“Orang Bijak Tidak Mengeluh atas Apa yang Tidak Dimilikinya, Tapi Bersyukur atas Apa yang Dimilikinya” – Epictetus
- Cuplikan layar
Jakarta, WISATA – Dunia saat ini seperti tidak pernah puas. Dari layar ponsel, kita setiap hari melihat kehidupan orang lain: lebih kaya, lebih cantik, lebih bahagia. Tanpa sadar, kita mulai merasa kekurangan. Kita lupa bersyukur, dan sibuk membandingkan. Padahal, ribuan tahun lalu, seorang filsuf Stoik bernama Epictetus sudah memberi pengingat penting:
“Orang bijak tidak mengeluh atas apa yang tidak dimilikinya, tapi bersyukur atas apa yang dimilikinya.”
Kalimat ini sederhana, tapi jika direnungkan, mampu mengubah cara kita memandang hidup. Epictetus ingin mengajak kita keluar dari perangkap ketidakpuasan, dan mulai melihat apa yang sebenarnya sudah kita punya.
Mengapa Kita Selalu Merasa Kurang?
Manusia modern hidup dalam budaya "lebih":
- Lebih sukses
- Lebih viral
- Lebih kaya
- Lebih diakui
Kita terjebak dalam ilusi bahwa kebahagiaan datang dari memiliki lebih banyak, padahal kenyataannya: semakin kita mengejar apa yang belum ada, semakin kita merasa kosong.