Mengenal Machiavelli, Tokoh Kontroversial di Balik "The Prince"
- Image Creator/Handoko
Malang, WISATA - Nama Niccolò Machiavelli tidak bisa dilepaskan dari kontroversi seputar kekuasaan, manipulasi, dan dunia politik yang keras. Sebagai seorang filsuf, diplomat, sejarawan, dan penulis asal Italia yang hidup pada masa Renaisans, Machiavelli dikenal luas berkat karya terkenalnya Il Principe atau The Prince, yang hingga kini menjadi bahan diskusi penting dalam kajian ilmu politik dan strategi kepemimpinan.
Lahir di Florence pada 3 Mei 1469, Machiavelli tumbuh dalam suasana politik yang penuh gejolak. Kehidupan politik Italia saat itu ditandai dengan konflik antarnegara kota, pengaruh Gereja Katolik yang kuat, serta perebutan kekuasaan yang tidak jarang diwarnai kekerasan. Di tengah ketidakstabilan tersebut, Machiavelli mengembangkan pemikiran politik yang realistis, bahkan terkesan sinis, dibandingkan filsuf lain yang cenderung idealis.
Awal Karier dan Masa Pengasingan
Machiavelli memulai karier sebagai diplomat di pemerintahan Republik Florence. Ia menjabat sebagai Sekretaris Dewan Sepuluh Urusan Perang, di mana ia melakukan berbagai misi diplomatik ke negara-negara besar seperti Prancis dan Kekaisaran Romawi Suci. Dalam perjalanannya, ia menyaksikan secara langsung cara kerja kekuasaan dari dekat.
Namun, setelah keluarga Medici kembali berkuasa, Machiavelli kehilangan jabatannya. Ia dituduh berkonspirasi, dipenjara, disiksa, lalu dibuang ke luar kota. Di masa pengasingan inilah ia menulis karya-karya penting, termasuk The Prince, yang ia dedikasikan kepada Lorenzo de’ Medici, sebagai bentuk tawaran rekonsiliasi politik.