“Jangan Biarkan Kesan Pertama Menjatuhkanmu” – Pelajaran Epictetus Tentang Penilaian yang Bijak

Epictetus Tokoh Filsafat Stoikisme
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Jakarta, WISATA – Pernahkah kamu langsung merasa sedih, marah, atau kecewa hanya karena mendengar komentar seseorang, melihat ekspresi orang lain, atau membaca pesan yang multitafsir? Kemungkinan besar, kamu telah terjebak dalam apa yang oleh filsuf Stoik Epictetus sebut sebagai jebakan kesan pertama.

Socrates dan Perubahan: Mengapa Hanya Orang Bodoh atau Sangat Bijak yang Bisa Menolaknya?

“Don’t let the force of an impression when it first hits you knock you off your feet; just say to it, ‘Hold on a moment; let me see who you are and what you represent. Let me put you to the test.’”
Dalam terjemahan bebas:
“Jangan biarkan kesan pertama menjatuhkanmu. Tundalah penilaian sampai kamu mengerti.”

Epictetus mengajak kita untuk tidak terburu-buru mempercayai pikiran pertama yang muncul. Karena sering kali, apa yang kita rasakan di awal adalah reaksi emosional, bukan hasil dari pemahaman yang utuh.

 
Socrates dan Makna Kematian: Ketika Akhir Justru Menjadi Awal

Mengapa Kesan Pertama Bisa Menipu?

Manusia adalah makhluk yang cepat bereaksi. Kita terbiasa menilai dengan cepat:

  • Melihat seseorang berpenampilan tidak rapi, langsung dicap tidak serius.
  • Mendengar suara tinggi, langsung disangka marah.
  • Membaca pesan singkat tanpa emotikon, langsung dianggap dingin atau kasar.
“Kamu Tidak Bisa Mengontrol Segalanya, Tapi Kamu Selalu Bisa Memilih Bagaimana Kamu Merespons” – Ryan Holiday

Masalahnya, kesan pertama sering tidak lengkap. Kita belum melihat latar belakang, konteks, atau niat di balik tindakan seseorang.

Halaman Selanjutnya
img_title