Ribuan Prajurit Tanah Liat dan Satu Kaisar: Kisah Tragis di Bawah Kota Xi’an
- China-Mike Travel
Malang, WISATA - Jauh di bawah tanah kota Xi’an, Provinsi Shaanxi, Tiongkok, tersembunyi pemandangan yang tak biasa: ribuan patung prajurit tanah liat berdiri membisu dalam barisan, lengkap dengan baju perang, senjata, dan kuda. Inilah Terracotta Army, pasukan abadi yang diciptakan untuk menjaga satu sosok yang luar biasa — namun juga tragis — dalam sejarah dunia: Kaisar Qin Shi Huang, penguasa pertama yang berhasil menyatukan Tiongkok lebih dari 2.200 tahun lalu.
Mereka semua — ribuan patung itu — tidak pernah dikirim ke medan perang. Mereka tidak pernah mengangkat senjata dalam pertempuran nyata. Namun mereka telah berdiri tegak selama dua milenium, sebagai saksi bisu dari obsesi, kekuasaan, dan kematian.
Sang Kaisar yang Menginginkan Dunia dan Keabadian
Qin Shi Huang, nama yang berarti "Kaisar Pertama Qin", adalah tokoh ambisius yang berhasil menyatukan tujuh negara berperang dalam era Negara-Negara Berperang (Warring States) menjadi satu kekaisaran besar: Tiongkok. Di bawah pemerintahannya, Tiongkok kuno mengalami reformasi besar-besaran, dari sistem hukum, mata uang, ukuran, hingga infrastruktur nasional seperti jalan raya dan tembok pertahanan yang kelak menjadi cikal bakal Tembok Besar Tiongkok.
Namun di balik keberhasilannya, Qin Shi Huang juga dikuasai oleh rasa takut terhadap kematian. Ia mengirim ekspedisi ke ujung dunia untuk mencari ramuan hidup abadi, mengonsumsi pil-pil yang terbuat dari merkuri, dan memerintahkan pembangunan makam raksasa yang dijaga oleh ribuan patung prajurit tanah liat — Terracotta Army.
Dibangun dengan Darah dan Air Mata
Pembuatan makam Kaisar Qin dan Terracotta Army tidak hanya menyedot sumber daya, tetapi juga mengorbankan ratusan ribu nyawa. Sejarawan Tiongkok mencatat bahwa proyek ini melibatkan lebih dari 700.000 pekerja, termasuk tukang batu, pengrajin, buruh paksa, dan bahkan tahanan perang.