Kenapa Banyak CEO Dunia Terinspirasi oleh Marcus Aurelius?

Marcus Aurelius
Sumber :
  • Image Creator Grok/Handoko

Bukan motivator modern atau strategi bisnis mutakhir, justru ajaran seorang Kaisar Romawi kuno yang menjadi pegangan para pemimpin global masa kini.

Seneca: Tak Ada yang Menjadi Bijak karena Kebetulan

Jakarta, WISATA – Di tengah kompleksitas dunia bisnis yang cepat, kompetitif, dan penuh tekanan, para CEO dan eksekutif papan atas ternyata menemukan ketenangan dan arah dari tempat yang tak disangka: catatan pribadi seorang Kaisar Romawi bernama Marcus Aurelius. Buku Meditations miliknya kini menjadi bacaan wajib di kalangan pemimpin bisnis, pengusaha rintisan, hingga investor kelas dunia.

Bukan tanpa alasan. Di balik toga dan gelar kaisar, Marcus Aurelius adalah seorang filsuf Stoik yang mempraktikkan filosofi hidup tenang, jernih, dan bertanggung jawab di tengah gejolak kekuasaan. Prinsip-prinsipnya terbukti tak hanya relevan dalam politik dan kehidupan pribadi, tetapi juga dalam dunia bisnis modern yang sarat tekanan dan ketidakpastian.

“Jangan Menjelaskan Filsafatmu. Jalani Itu.” – Epictetus dan Esensi Keteladanan dalam Hidup

Stoisisme dan Kepemimpinan: Kombinasi Tak Tergantikan

Filsafat Stoik yang dianut Marcus Aurelius mengajarkan pengendalian diri, kebijaksanaan dalam bertindak, dan kemampuan menerima kenyataan dengan tenang. Dalam dunia korporasi yang dinamis dan rentan berubah secepat tren digital, kemampuan ini menjadi mata uang paling berharga.

Membedakan yang Bisa dan Tidak Bisa Kita Kendalikan: Kunci Hidup Stoik

"You have power over your mind – not outside events. Realize this, and you will find strength."
(Kamu memiliki kuasa atas pikiranmu—bukan atas peristiwa di luar dirimu. Sadarilah ini, dan kamu akan menemukan kekuatan.)

Bagi para CEO, kutipan ini bukan sekadar motivasi. Ini adalah filosofi kerja: fokus pada hal-hal yang bisa dikendalikan, seperti proses pengambilan keputusan, etika perusahaan, dan cara menghadapi tantangan.

Halaman Selanjutnya
img_title